Langsung ke konten utama

The ClassMate

Yups, hari ini sangat dingin. Cuaca terus memburuk. Mungkin katanya mau kiamat ya (12 Desember?) Salah tanggalnya mungkin.

Bosan, mungkin dengan kehidupan yang monoton seperti ini. Belum ada perubahan. Mau memperbaiki diri tapi belum tahu apa yang bisa dijadikan sebagai suatu kekurangan. Hati ini membatu. Untung masih ada teman-teman yang mendukung (dan tidak mendukung) saya dalam menjalani hidup.Mengapa? Apakah saya sedang kesusahan? Menjalani suatu terapi? Ataukah sakit parah?
Tidak. Saya baik-baik saja. Mungkin lebih baik daripada pembaca. Sehat. Tapi tetap saja, sisi religius saya masih kosong. Kosong. Saya Islam. Tapi saya belum menemukan. 

Saya perlu arahan. Agar dunia tidak kosong, dan akhirat tidak melompong. Beberapa niat saya lewatkan, uh, tak tahu saya bagaimana nanti kehidupan saya.

Saya ingin menjalani (seperti kata kawan saya, jalani aja dulu), tapi hampa. Apa yang kurang? 
Selagi bisa, saya masukkan foto-foto saya bersama orang-orang disekitar saya yang mungkin   hampir selalu di samping saya sejak saya ngekos kuliah di negeri seberang (becanda). Saya indekos selama hampir 3 tahun, 2 kali pindah kosan, karena faktor lingkungan yang tidak cocok dengan saya.

Ya, saya mungkin milih-milih teman, yang baik bagi kehidupan saya, bukan  berarti saya tidak berteman dengan teman-teman yang nakal, ya tetap berteman. Mungkin frekuensi bertemannya saja yang agak kurang daripada teman-teman saya yang baik.

Saya jadi curhat nih jadinya. Ya nggak apalah, sekalian saya curhat. Teman saya dulu nggak ada.Hahaha......

Sejak SMP, saya pulang pergi sekolahs  sendirian, lewat pematang sawah. Teman yang sepemikiran dan searah dengan saya mungkin sedikit, dan saya kurang akrab, ya, dengan tetangga depan rumah saja jarang, karena tidak ada anggota keluarga mereka yang seusia dengan saya. Saya canggung jadinya.

Masa SMP saya lewati dengan kekosongan. SMA pun begitu. Saya mulai bisa mengendarai motor, karena saya sendirian. Teman saya ada beberapa dari satu desa, tapi meninggal pada hari pertama Ujian Akhir Sekolah, karena hal yang saya tidak tahu. Saya ikut menyolatkan jenazahnya.

Saya sedikit bergabung dengan teman-teman sekolah, sambil membentuk grup musik yang memegang alat musik, Drum. Alat musik yang tak sama nadanya dengan Gitar, Keyboard, dll. 

Teman saya bilang bahwa saya multi talent. Keyboard bisa, Guitar bisa lah standar, Drum, ya lumayan, bass the second think. Futsal... saya kipernya. Badminton, juara II, Matematika diperhitungkan orang, fisika, satu-satunya lulus murni, kimia, bagus di awal masa sekolah buruk di akhir masa sekolah, Teknologi Informatika, Komputer, saya Juara III Se Kabupaten. Pascal, pake kelingking deh. 






















Komentar