Langsung ke konten utama

Bom Paket Meledak di Lubuk Linggau

Sebuah bom berdaya ledak rendah (low explosive) meledak di swalayan SM, Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Sabtu (18/6/2011) sekitar pukul 09.25 WIB.
Lokasi ini hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari kantor Polresta Lubuk Linggau. Ledakan bom melukai pemilik swalayan, Hindra Sumarjono, di bagian perut. Bom dibungkus dalam paket berukuran 15 cm x 20 cm yang ditujukan kepada Hindra.
Paket diterima Jumat sekitar pukul 17.00 dan diterima oleh petugas satpam swalayan dan diletakkan di ruang iformasi di lantai III, SM Swalayan. Pada Sabtu (18/6/2011) pagi, pemilik SM Swalayan, Hindra Sumarjono, datang dan menerima laporan bahwa ada paket. Tanpa curiga ia langsung membuka paket tersebut di ruang kantornya. Begitu dibuka, paket dengan alamat pengirim dari Jakarta tersebut langsung meledak. Hindra mengalami cedera pada bagian perut dan dibawa ke rumah sakit.
"Paket dibuka Hindra pagi ini dan langsung meledak," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes (Pol) Sabaruddin Ginting.
Dalam paket itu ditemukan pula rangkaian bom yang belum meledak. Rangkaian kedua sudah diamankan petugas kepolisian Lubuk Linggau dan Polda Sumsel. Bom ini merupakan kejadian yang pertama di Sumsel. "Kami sedang menyelidiki terus kejadian ini," kata Sabaruddin. 

Satu dari dua rangkaian paket bom yang meledak di SM Swalayan, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, ternyata masih aktif. Paket bom itu kini diamankan di Markas Brimob Petanang, Sumatera Selatan guna kepentingan penyelidikan.

“Dalam satu paket, ada dua rangkaian bom besar dan kecil. Satu berdiameter sekira setengah inci dan lainnya sekira tigaperempat inci. Saat dibuka hanya bom berdiameter kecil yang meledak dan tidak mengikutkan yang besar. Dibiarkan masih aktif supaya dapat diidentifikasi oleh satgas Densus 88 wilayah Sumbagsel dan Labfor Mabes Polri,” kata Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan, Minggu (19/6/2011).

Dari tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan serpihan bom, berupa, pecahan pipa, pelatuk, rangkaian baterei, kabel, sambungan pengantar arus dan baut untuk pengikat rangkaian bom.

Mengenai motif ledakan, lanjut Kapolres, pihaknya hingga kini masih mempelajari apakah ada kesamaan bentuk dan proses dengan ledakan bom di tempat-tempat lain.

“Motif sementara kalau dikatakan bisa personal, karena sasaran yang dituju bukan politikus atau pejabat, tapi pebisnis. Paket itu ada tujuannya kepada korban yang memiliki usaha swalayan dan perhotelan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Sabtu 18 Juni kemarin, Hindra Sumaryono Direktur Utama SM Swalayan mendapat paket berupa kotak berukuran 15 x 20 centimeter. Ketika dibuka, Hindra langsung membuang paket tersebut ke lantai dan akhirnya meledak. Dia pun menjadi korban ledakan salah satu rangkaian bom dalam paket tersebut.

Dalam rekaman CCTV, terlihat paket tersebut dikirim menggunakan mobil Avanza dengan nomor polisi BG 2336 HD. Polisi masih mencari pelaku peledakan dan mengejar mobil tersebut.

Komentar